Sabtu, 24 Desember 2011

               Duka Negeriku

Bagai berperang didinginnya sepi
Dengan sekejap mata
Semua pun terjadi
Mencari-cari tempat berlindung
Memperdulikan diri sendiri
Derita negeri bertubi-tubi
Gunung merapi meletus lagi
Gempa dan tsunami menghempas daratan ini
Banjir bandang yang melautkan bumi
Korban meratapi nasib yang tak dikehendaki
Nyawa melayang tanpa disadari
Duka yang mengores jiwa ini
Air mata yang mendampingi diri
Terluntah-luntah meratap nasib ini


        Tuhan Tempatku Berlindung
   

    Tuhanku……
    Engkaulah tempatku meminta
    Engkaulah tempatku memohon doa
    Dosa-dosaku yang tak terhapuskan
Pintu tobatMu selalu terbuka
Aku adalah hambaMu
Yang berlumur dosa
Berharap doa-doaku terkabulkan
Ayat-ayatMu yang menenangkan jiwa
Hanya dihadapanMu
Ku bisa berlindung
KaruniaMu yang tak terkira
DihadapanMu aku bersujud
Tuhan……
RezekiMu memberiku kehidupan
RahmatMu membuat hidupku berwarna
Tuhan ……
Engkaulah tempatku berlindung



          Rasa Yang Tak Terduga

Ku tak pernah menyangka
Dirimu menghadirkan warna
Kehadiranmu yang tak pernah ku duga
Memancarkan semua rasa
Aku mengira hati ini tidak bisa mencinta
Saat cinta pertama
Menjauh dari mata
Saat kau ada disisi
Menghapus semua yang ku kira
Kehadiranmu mengubah rasa
Jiwa yang sepi diisi cerah
Mereka-reka apa yang terjadi
Kau ciptakan sejuta mimpi
Tersenyumku dicerahnya hati
Pikiran yang sulitku mengerti
Mimpi yang melengkapi hari


   
             Indonesiaku Tercinta

    Negeriku yang tercinta
    Disitulah aku dilahirkan bunda
    Berjajar pulau-pulau yang ada
    Menambah keindahan yang kurasa
    Suku bangsa yang beragam
    Berbeda agama yang ada
    Dingeriku tercinta
    Semua tetap satu jua
    Menjadi ciri-ciri bangsa
    Sumber daya alam yang melimpah
    Keindahan alam yang menakjudkan mata
    Kebudayaan tak terhitung harganya
    Menjujung tinggi martabat bangsa
    Bumi pertiwi yang ku damba
Kemakmuran yang ku rasa   
    Dinegeriku yang tercinta
    Negeriku Indonesia

   
          Jaga Perkataan Jaga Kelakuan

    Hidup adalah anugrah
    Budi pekerti yang harus dijaga
    Membuang jauh angkuh kau punya
    Ramah-tamah harus dijaga
    Berkorban demi sesama
    Membantu kaum yang lemah
    Sejak kecil diajari agama
    Patuh kepada ayah dan bunda
    Rajin belajar kunci semua
    Banyak berdoa tidaklah lupa
    Sukses didepan mata
    Meraihnya dengan semangat
    Berbohong janganlah pernah
    Orang tidak akan pernah percaya
    Jaga perkataan jaga kelakuan
    Menjadi orang yang berbudi bahasa



        Beristifarku Dalam Hening
   
    Bagai disambar petir dipagi hari
    Bagai melangkah dipuing-puing kaca
    Tertembak peluru tajam
Yang merobek jiwa
Diracuni oleh racun
Yang tak bisa diduga
Jiwa yang membeku
Membuat jantung berhenti
Suara yang bagaikan sutra
Menghancurkan gendang telinga
Meraung, merangkak
Didasar jiwa yang paling dalam
Gemercik hujan menghancurkan raga
Tersesat dihutan rimba
Tertusuk oleh panah kau asa
Bagai tertimpa pohon kelapa
Terjebak dilubang yang dalam
Beristifasku padaMu
Kau menciptakan alam semesta ini

        Sepi Tanpa HadirMu

Pisau tak seluka sepi
Tumpul pisau, pisau derita
Senyap sepi menyayat rohani
Tumpul pisau , pisau derita
Pedih sepi tak sebanding pisau
Sepi putih, sepi hitam
Menggila pisau tak segila sepi
Tanpa Kau sepi memagari diri
Sepiku tanpa berzikir
Sepiku tanpa bershalawat
Oh…sepi… sepi…..
Doa menghapus semua duri
Sepi terbunuh sembilu berduri
Kau datang menenangkan mata bathin
Ayat-ayatMu mengusir sepi dan sepi
Seramnya gelap tak seperti sepi
Sepi bagaikan pilu
Sepi baru terasa sepi
Jika aku lalai dan menjauh dari sujudMu

          Masa Lalu Yang Menghentikan Rasa

Tak pernahku mengharapkan cahaya
    Kau datang mencerahkan dunia
    Sepi sirna ditepis sang surya
    Ku terbata terpana
    Ketika indah menghiasi jendela
    Roda berhenti berputar
    Semua rasa kau olesi luka
    Kau terangi jiwaku
    Kau lempar dukaku didasar samudra
    Kau berubah lingkungan mendesak
    Tak menghendaki rasa
    Kau robek rasa
    Termakan ucapan sekitarmu
    Massa lalu yang menyiksamu
    Kau tertatih, membisu
    Lingkungan menyamakan denganku
    Massa lalu yang menghancurkan hidupmu
Lingkungan menyamakan denganku



        Rasa Yang Menahan Harapan

    Kangen terbelenggu dihati
    Rasa yang menahan harapan
    Waktu yang menghitung detik
    Angin yang mengenang paras
Kesunyian di isi sepi
Semua yang berjalan tak ku mengerti
Reka-reka apa yang terjadi
Melambung tinggi anganku
Sudah terlalu dalam memahami
Nama yang tak terlupa
Tersimpan hanya satu arti
Merasa semua tak mendalami
Asaku terbang jauh
Melayang bermain dengan awan
Suara menggematak terdengar bulan
Udara yang menemani
Mengikuti arah mentari
Rasa membawaku meredupkan hatiku
Menunggu terang menghapus gelap


        Ku Tak Bisa Bertahan

    Terdiam hanya bisa diam
    Kaupun menghilang
    Kau datang dengan dukaan
Menggores kalbu
Tak terucap kata
Berkali kau sakiti hati
Tapi tetap bertahan
Ku terpaku terpana
Melihat tingkahmu
Ku tak bisa bertahan
Kau tak bisa menahan
Kau tak bisa menjauh
Ku tak berdaya dengan kebencian
Mendung bagi diriku
Dirimu bagaikan rintihan kalbu
Mencoba menghentikan langkahku
Memahami tanggung hidupku
Engkau pelita malamku
Sang penggores kalbu
Merintih perih dibumbuhi garam



   
   

TUGAS INDIVIDU PUISI DISUSUN OLEH: RENI SRIMAYANA 106211319 3.B UNIVERSITAS ISLAM RIAU FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PEKANBARU 2011 Duka Negeriku Bagai berperang didinginnya sepi Dengan sekejap mata Semua pun terjadi Mencari-cari tempat berlindung Memperdulikan diri sendiri Derita negeri bertubi-tubi Gunung merapi meletus lagi Gempa dan tsunami menghempas daratan ini Banjir bandang yang melautkan bumi Korban meratapi nasib yang tak dikehendaki Nyawa melayang tanpa disadari Duka yang mengores jiwa ini Air mata yang mendampingi diri Terluntah-luntah meratap nasib ini Tuhan Tempatku Berlindung Tuhanku…… Engkaulah tempatku meminta Engkaulah tempatku memohon doa Dosa-dosaku yang tak terhapuskan Pintu tobatMu selalu terbuka Aku adalah hambaMu Yang berlumur dosa Berharap doa-doaku terkabulkan Ayat-ayatMu yang menenangkan jiwa Hanya dihadapanMu Ku bisa berlindung KaruniaMu yang tak terkira DihadapanMu aku bersujud Tuhan…… RezekiMu memberiku kehidupan RahmatMu membuat hidupku berwarna Tuhan …… Engkaulah tempatku berlindung Rasa Yang Tak Terduga Ku tak pernah menyangka Dirimu menghadirkan warna Kehadiranmu yang tak pernah ku duga Memancarkan semua rasa Aku mengira hati ini tidak bisa mencinta Saat cinta pertama Menjauh dari mata Saat kau ada disisi Menghapus semua yang ku kira Kehadiranmu mengubah rasa Jiwa yang sepi diisi cerah Mereka-reka apa yang terjadi Kau ciptakan sejuta mimpi Tersenyumku dicerahnya hati Pikiran yang sulitku mengerti Mimpi yang melengkapi hari Indonesiaku Tercinta Negeriku yang tercinta Disitulah aku dilahirkan bunda Berjajar pulau-pulau yang ada Menambah keindahan yang kurasa Suku bangsa yang beragam Berbeda agama yang ada Dingeriku tercinta Semua tetap satu jua Menjadi ciri-ciri bangsa Sumber daya alam yang melimpah Keindahan alam yang menakjudkan mata Kebudayaan tak terhitung harganya Menjujung tinggi martabat bangsa Bumi pertiwi yang ku damba Kemakmuran yang ku rasa Dinegeriku yang tercinta Negeriku Indonesia Jaga Perkataan Jaga Kelakuan Hidup adalah anugrah Budi pekerti yang harus dijaga Membuang jauh angkuh kau punya Ramah-tamah harus dijaga Berkorban demi sesama Membantu kaum yang lemah Sejak kecil diajari agama Patuh kepada ayah dan bunda Rajin belajar kunci semua Banyak berdoa tidaklah lupa Sukses didepan mata Meraihnya dengan semangat Berbohong janganlah pernah Orang tidak akan pernah percaya Jaga perkataan jaga kelakuan Menjadi orang yang berbudi bahasa Beristifarku Dalam Hening Bagai disambar petir dipagi hari Bagai melangkah dipuing-puing kaca Tertembak peluru tajam Yang merobek jiwa Diracuni oleh racun Yang tak bisa diduga Jiwa yang membeku Membuat jantung berhenti Suara yang bagaikan sutra Menghancurkan gendang telinga Meraung, merangkak Didasar jiwa yang paling dalam Gemercik hujan menghancurkan raga Tersesat dihutan rimba Tertusuk oleh panah kau asa Bagai tertimpa pohon kelapa Terjebak dilubang yang dalam Beristifasku padaMu Kau menciptakan alam semesta ini Sepi Tanpa HadirMu Pisau tak seluka sepi Tumpul pisau, pisau derita Senyap sepi menyayat rohani Tumpul pisau , pisau derita Pedih sepi tak sebanding pisau Sepi putih, sepi hitam Menggila pisau tak segila sepi Tanpa Kau sepi memagari diri Sepiku tanpa berzikir Sepiku tanpa bershalawat Oh…sepi… sepi….. Doa menghapus semua duri Sepi terbunuh sembilu berduri Kau datang menenangkan mata bathin Ayat-ayatMu mengusir sepi dan sepi Seramnya gelap tak seperti sepi Sepi bagaikan pilu Sepi baru terasa sepi Jika aku lalai dan menjauh dari sujudMu Masa Lalu Yang Menghentikan Rasa Tak pernahku mengharapkan cahaya Kau datang mencerahkan dunia Sepi sirna ditepis sang surya Ku terbata terpana Ketika indah menghiasi jendela Roda berhenti berputar Semua rasa kau olesi luka Kau terangi jiwaku Kau lempar dukaku didasar samudra Kau berubah lingkungan mendesak Tak menghendaki rasa Kau robek rasa Termakan ucapan sekitarmu Massa lalu yang menyiksamu Kau tertatih, membisu Lingkungan menyamakan denganku Massa lalu yang menghancurkan hidupmu Lingkungan menyamakan denganku Rasa Yang Menahan Harapan Kangen terbelenggu dihati Rasa yang menahan harapan Waktu yang menghitung detik Angin yang mengenang paras Kesunyian di isi sepi Semua yang berjalan tak ku mengerti Reka-reka apa yang terjadi Melambung tinggi anganku Sudah terlalu dalam memahami Nama yang tak terlupa Tersimpan hanya satu arti Merasa semua tak mendalami Asaku terbang jauh Melayang bermain dengan awan Suara menggematak terdengar bulan Udara yang menemani Mengikuti arah mentari Rasa membawaku meredupkan hatiku Menunggu terang menghapus gelap Ku Tak Bisa Bertahan Terdiam hanya bisa diam Kaupun menghilang Kau datang dengan dukaan Menggores kalbu Tak terucap kata Berkali kau sakiti hati Tapi tetap bertahan Ku terpaku terpana Melihat tingkahmu Ku tak bisa bertahan Kau tak bisa menahan Kau tak bisa menjauh Ku tak berdaya dengan kebencian Mendung bagi diriku Dirimu bagaikan rintihan kalbu Mencoba menghentikan langkahku Memahami tanggung hidupku Engkau pelita malamku Sang penggores kalbu Merintih perih dibumbuhi garam

TUGAS INDIVIDU
PUISI








DISUSUN OLEH:
RENI SRIMAYANA
106211319
3.B


UNIVERSITAS ISLAM RIAU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PEKANBARU
2011

Duka Negeriku

    Bagai berperang didinginnya sepi
    Dengan sekejap mata
Semua pun terjadi
Mencari-cari tempat berlindung
Memperdulikan diri sendiri
Derita negeri bertubi-tubi
Gunung merapi meletus lagi
Gempa dan tsunami menghempas daratan ini
Banjir bandang yang melautkan bumi
Korban meratapi nasib yang tak dikehendaki
Nyawa melayang tanpa disadari
Duka yang mengores jiwa ini
Air mata yang mendampingi diri
Terluntah-luntah meratap nasib ini








        Tuhan Tempatku Berlindung
   
    Tuhanku……
    Engkaulah tempatku meminta
    Engkaulah tempatku memohon doa
    Dosa-dosaku yang tak terhapuskan
Pintu tobatMu selalu terbuka
Aku adalah hambaMu
Yang berlumur dosa
Berharap doa-doaku terkabulkan
Ayat-ayatMu yang menenangkan jiwa
Hanya dihadapanMu
Ku bisa berlindung
KaruniaMu yang tak terkira
DihadapanMu aku bersujud
Tuhan……
RezekiMu memberiku kehidupan
RahmatMu membuat hidupku berwarna
Tuhan ……
Engkaulah tempatku berlindung




Rasa Yang Tak Terduga

Ku tak pernah menyangka
Dirimu menghadirkan warna
Kehadiranmu yang tak pernah ku duga
Memancarkan semua rasa
Aku mengira hati ini tidak bisa mencinta
Saat cinta pertama
Menjauh dari mata
Saat kau ada disisi
Menghapus semua yang ku kira
Kehadiranmu mengubah rasa
Jiwa yang sepi diisi cerah
Mereka-reka apa yang terjadi
Kau ciptakan sejuta mimpi
Tersenyumku dicerahnya hati
Pikiran yang sulitku mengerti
Mimpi yang melengkapi hari





   
Indonesiaku Tercinta

    Negeriku yang tercinta
    Disitulah aku dilahirkan bunda
    Berjajar pulau-pulau yang ada
    Menambah keindahan yang kurasa
    Suku bangsa yang beragam
    Berbeda agama yang ada
    Dingeriku tercinta
    Semua tetap satu jua
    Menjadi ciri-ciri bangsa
    Sumber daya alam yang melimpah
    Keindahan alam yang menakjudkan mata
    Kebudayaan tak terhitung harganya
    Menjujung tinggi martabat bangsa
    Bumi pertiwi yang ku damba
Kemakmuran yang ku rasa   
    Dinegeriku yang tercinta
    Negeriku Indonesia




   
Jaga Perkataan Jaga Kelakuan

    Hidup adalah anugrah
    Budi pekerti yang harus dijaga
    Membuang jauh angkuh kau punya
    Ramah-tamah harus dijaga
    Berkorban demi sesama
    Membantu kaum yang lemah
    Sejak kecil diajari agama
    Patuh kepada ayah dan bunda
    Rajin belajar kunci semua
    Banyak berdoa tidaklah lupa
    Sukses didepan mata
    Meraihnya dengan semangat
    Berbohong janganlah pernah
    Orang tidak akan pernah percaya
    Jaga perkataan jaga kelakuan
    Menjadi orang yang berbudi bahasa







        Beristifarku Dalam Hening
   
    Bagai disambar petir dipagi hari
    Bagai melangkah dipuing-puing kaca
    Tertembak peluru tajam
Yang merobek jiwa
Diracuni oleh racun
Yang tak bisa diduga
Jiwa yang membeku
Membuat jantung berhenti
Suara yang bagaikan sutra
Menghancurkan gendang telinga
Meraung, merangkak
Didasar jiwa yang paling dalam
Gemercik hujan menghancurkan raga
Tersesat dihutan rimba
Tertusuk oleh panah kau asa
Bagai tertimpa pohon kelapa
Terjebak dilubang yang dalam
Beristifasku padaMu
Kau menciptakan alam semesta ini

        Sepi Tanpa HadirMu

Pisau tak seluka sepi
Tumpul pisau, pisau derita
Senyap sepi menyayat rohani
Tumpul pisau , pisau derita
Pedih sepi tak sebanding pisau
Sepi putih, sepi hitam
Menggila pisau tak segila sepi
Tanpa Kau sepi memagari diri
Sepiku tanpa berzikir
Sepiku tanpa bershalawat
Oh…sepi… sepi…..
Doa menghapus semua duri
Sepi terbunuh sembilu berduri
Kau datang menenangkan mata bathin
Ayat-ayatMu mengusir sepi dan sepi
Seramnya gelap tak seperti sepi
Sepi bagaikan pilu
Sepi baru terasa sepi
Jika aku lalai dan menjauh dari sujudMu

Masa Lalu Yang Menghentikan Rasa

Tak pernahku mengharapkan cahaya
    Kau datang mencerahkan dunia
    Sepi sirna ditepis sang surya
    Ku terbata terpana
    Ketika indah menghiasi jendela
    Roda berhenti berputar
    Semua rasa kau olesi luka
    Kau terangi jiwaku
    Kau lempar dukaku didasar samudra
    Kau berubah lingkungan mendesak
    Tak menghendaki rasa
    Kau robek rasa
    Termakan ucapan sekitarmu
    Massa lalu yang menyiksamu
    Kau tertatih, membisu
    Lingkungan menyamakan denganku
    Massa lalu yang menghancurkan hidupmu
Lingkungan menyamakan denganku





        Rasa Yang Menahan Harapan

    Kangen terbelenggu dihati
    Rasa yang menahan harapan
    Waktu yang menghitung detik
    Angin yang mengenang paras
Kesunyian di isi sepi
Semua yang berjalan tak ku mengerti
Reka-reka apa yang terjadi
Melambung tinggi anganku
Sudah terlalu dalam memahami
Nama yang tak terlupa
Tersimpan hanya satu arti
Merasa semua tak mendalami
Asaku terbang jauh
Melayang bermain dengan awan
Suara menggematak terdengar bulan
Udara yang menemani
Mengikuti arah mentari
Rasa membawaku meredupkan hatiku
Menunggu terang menghapus gelap




        Ku Tak Bisa Bertahan

    Terdiam hanya bisa diam
    Kaupun menghilang
    Kau datang dengan dukaan
Menggores kalbu
Tak terucap kata
Berkali kau sakiti hati
Tapi tetap bertahan
Ku terpaku terpana
Melihat tingkahmu
Ku tak bisa bertahan
Kau tak bisa menahan
Kau tak bisa menjauh
Ku tak berdaya dengan kebencian
Mendung bagi diriku
Dirimu bagaikan rintihan kalbu
Mencoba menghentikan langkahku
Memahami tanggung hidupku
Engkau pelita malamku
Sang penggores kalbu
Merintih perih dibumbuhi garam



   
   

Minggu, 11 Desember 2011

Kecerdasaan Ganda

           "Biar mati berkalang tanah daripada hidup bercermin bangkai"
     
          KECERDASAN GANDA

a. Pengertian Kecerdasaan Ganda
    kecerdasan ganda dapat diartikan menurut bahasa yaitu intelegensi. intelegensi adalah sesuatu tata kelakuan manusia yang berbagai macam untuk berbuat sesuatu yang tepat dalam merespon sesuatu yang ia terima dari segi berpikir dan bertindak.

    Menurut Piaget perkembangan intelegensi atau kecerdasan ganda terbagi menjadi empat tahap yaitu:
1. Tahap Sensori Motorik antara umur 0-2 tahun
2. Tahap Praoperasional 2-7 tahun
3. Tahap Operasional Konkret 7-12 tahun
4. Tahap Operasional Formal 12 tahun-seterusnya
 
b. Jenis-Jenis Kecerdasan Ganda
1. Kecerdasan Intelektual (IQ)
    Intelegence Quetient adalah skor yang diperoleh dari sebuah alat tes kecerdasan. IQ hanya memberikan sedikit indikasi kecerdasan seseorang secara keseluruhan.
2. Kecerdasan Emosional (EQ)
    Kemampuan untuk menjinakkan emosi dan mengarahkannya kepada hal-hal yang lebih positif. seseorang yang mampu mensinergikan potensi intelektual dan potensi emosionalnya berpeluang menjadi manusia-manusia utama dilihat dari berbagai segi
3. Kecerdasan Spiritual (SQ)
    Kecerdasan yang berperan sebagai landasan yang diperlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif. kecerdasan ini digunakan untuk menyelesaikan masalah kaidah dan nilai-nilai spiritual. dengtan adanya kecerdasan ganda ini akan membawa seseorang untuk mencapai kebahagiaan hakikinya. karena adnya kepercayaan didalam dirinya dan juga bisa melihat apa potensi dalam dirinya.

faktor yang mempengaruhi kecerdasan yaitu:
1. Faktor bawaan
2. Faktor minat dan bawaan khas
3. Faktor pembentukan
4. Faktor kematangan
5. Faktor kebebasan
 
c. Cara Meningkatkan Kecerdasan Ganda
1. Mengadakan evaluasi diri
     yaitu meneliti kekuatan dan kelemahan diri sendiri
2. Menetapkan cita-cita atau sasaran hidup
    yaitu cita-cita yang jelas akan membangkitkan semangat antusiasme
3. Membangun suatu kebiasaan hidup cerdas
    yaitu umpamanya membaca, berdiskusi, olah pikir, olah rasa dan olahraga
4. Membangun sikap keterbukaan- kritis
    yaitu sikap terbuka membuat kita mampu menerima ide-ide baru, ilmu-ilmu baru dan pengertian baru. jadi juga kritis tapi jangan terlalu kritis yang membuat kita jadi tertutup, kaku dan merasa benar sendiri.
5. Membangun sikap belajar yang positif terhadap apapun yang kita alami
    yaitu pengalamn bukanlah peristiwa-peristiwa yang menimpa kita melainkan apa yang kita lakukan terhadap peristiwa-peristiwa itu.
6. Membangun sikap yang rendah hati
    yaitu air selalu mengalir ke tempat yang rendah, demikian pula hikmat dan pengetahuan mengalir menuju hati yang rendah seperti:
a). Latihan kemampuan pengamatan
b). Gunakan tangan supaya mengikuti petunjuk otak
c). Tekuni hobi
d). Pelajari dan hafalkan tanggal-tanggal penting

      Kecerdasan Ganda ada delapan macam yaitu:
1. Kecerdasan Linguistic-Verbal (bahasa)
2. Kecerdasan Logika- Matematika
3. Kecerdasan Spasial-Visual
4. Kecerdasan Ritme- Musik
5. Kecerdasan Kinestatik
6. Kecerdasan Interpersonal
7. Kecerdasan Intrapersonal
8. Kecerdasan Natulalis

Taksonomi Bloom

Taksonomi bloom pertama kali disusun oleh Benjamin S. Bloom pada tahun 1956. taksonomi bloom merujuk pada taksanomi yang dibuat untuk tujuan pendidikan. tujuan pendidikan dibagi kedalam tiga domain yaitu:
1. Cognitive Domain (Ranah Kognitif)
      yaitu ranah yang berisi perilaku-perilaku  yang menekan aspek intelektual.
2. Affective Domain (Ranah Afektif)
      yaitu ranah yang berisi perilaku -perilaku  yang menekankan aspek perasaan dan emosi.
3. Psykomotor Domain (Ranah Psikomotor)
      yaitu ranah yang beridikan perilaku-perilaku yang menekan aspek keterampilan motorik.

Dari mempelajari ke tiga ranah tersebut dapat kita disimpulkan bahwa:
1. Ranah Kognitif
     berarti seorang peserta didik dari yang tidak tahu menjadi tahu dan perlu proses.
2. Ranah Afektif
     berarti seorang peserta didik dari yang tidak baik menjadi baik.
3. Ranah Psikomotor
     berarti seorang peserta didik mulai dari yang tidak bisa menjadi bisa.


Tingkah laku dalam setiap konsep tingkat diasumsikan menyertai juga tingkah laku dari tingkat yang lebih rendah seperti ranah kognitif, untuk mencapai pemahaman  yang berada ditingkat kedua juga diperlukan pengetahuan yang ada tingkatan pertama.
1. Domain Kognitif
Bloom membagi domain kognitif kedalam enam tingkatan yaitu:
a. Pengetahuan
     berisikan kemampuan untuk mengenali dan mengingat peristilahan, definisi, pola, urutan, prinsip dasar, metodologi, gagasan, fakta-fakta dan lain-lain.
b. Pemahaman
     kemampuan untuk membaca dan memahami gambar misalnya diagram, tabel, laporan, peraturan, dan lain-lain.
c. Aplikasi
     seseorang yang berada ditingkat aplikasi akan mampu merangkum dan menggambarkan penyebab turunnya kualitas dalam bentuk fish bone diagram.
d. Analisis

      seseorang mampu menganalisis dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi menjadi bagian yang lebih kecil untuk mengenali hubungannya.
e. Sintesis
     mampu menjelaskan pola dari sebuah skenario yang sebelumnya tidak terlihat dan mampu mengenali data.
f. Evaluasi
     kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap gagasan, metodologi, solusi dan lain-lain dengan kriteria yang cocok.

2. Domain Afektif
Bloom dengan David Krathwol menyusun pembagian domain ini yaitu:
a. Receiving/ Attending
     didalam pengajaran berupa mendapatkan perhatian, mempertahankan dan mengarahkannya.
b. Responding
     memberikan reaksi terhadap fenomena dilingkungannya.
c. Valung
     berkaitan dengan harga atau nilai yang diterapkan.
d. Organization
    memadukan nilai-nilai yang berbeda.

3. Domain Psikomotor
Domain Psikomotor dibuat ahli lain berdasarkan domain Bloom yhaitu:
a. Perception ( penggunaaan alat indera)
b. Set ( kesiapan fisik, mental dan emosional)
c. Guided Respon ( tahap awal keterampilan kompleks)
d. Mechanisme ( membiasakan gerakan yang dipelajari
e. Complex Overt Response (gerakan motorik)
f. Adaptation( keterampilan yang disesuaikan dengan situasi)
g. Origination ( membuat pola gerakan baik yang disesuaikan dengan situasi)

Perbaikan Taksonomi Bloom oleh Anderson, perubahan Anderson dari kata benda kekata kerja yaitu:
1.   Pengetahuan
2.   Pemahaman
3.   Penerapan
4.   Analisis
5.   Sintesisi
6.   Penilaian
7.   Mengingat
8.   Memahami
9.   Menerapkan
10. Menganalisis
11. Menilai
12. Menciptakan

contoh: Andi adalah anak rajin sedangkan ali adalah anak pintar mereka sama-sama duduk di kelas 6 si sebuah Sekolah Dasar, pada hari rabu pagi hujan turun membasahi bumi, di sekolah yang hadir hari itu hanya 10 orang dan termasuk andi anak yang rajin sedangkan ali yang pintar tersebut tidak datang ke sekolah. ali tidak tahu apa yang di pelajari di sekolah.

      dari pernyataan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa "anak rajin bisa jasi pintar sedangkan anak yang pintar belum tentu rajin"

Senin, 05 Desember 2011

Motivasi Dalam Belajar

" Biar mati berkalang tanah dari pada hidup bercermin bangkai"


a. Pengertian Motivasi
secara etimologi motivasi berasal dari bahasa ingggris yaitu motivation, yang asal katanya motive yang juga telah dipinjam oleh bahasa melayu atau bahasa indonesia yakni motif yaitu bermaksud tujuan.
   motivasi belajar adlah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar siswa ( dengan menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi  tertentu) yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.

b. Fungsi dan Motivasi dalam belajar
     adapun fungsi dari motivasi ada tiga macam yaitu:
1, mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang dilepaskan energi
2. menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai
3. menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dijalankan yang serasi guna mencapai tujuan itu dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut

selain itu ada juga fungsi lain yaitu motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi karena secara konseptual motivasi berkaitan dengan prestasi dan hasil belajar. adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik.

c. Macam-macam Motivasi

motivasi terdiri dua macam yaitu:
a. motivasi Intrinsik
yaitu motivasi dari dalam diri manusia
b. Motivasi Ekstrinsik
yaitu motivasi dari luar diri manusia

Motivasi Dalam Belajar