Selasa, 28 Mei 2013

 SINOPSIS NOVEL AYAH MENYAYANGI TANPA AKHIR KARYA KIRANA KEJORA

Perjuangan Seorang Ayah Tunggal


Pada saatnya, kita memang harus sendiri. Jangan menggantungkan diri pada siapa pun.

TANGIS Rajendra Mada Prawira pecah ketika Arjuna Dewangga masuk dan mengucapkan selamat malam. Sambil memeluk foto ibunya, Keisha Mizuki, yang berukuran 10 R berpigura kayu, ia terisak ingin bertemu dengan ibunya dalam mimpi.

Tangis bocah kelas dua sekolah dasar (SD) itu kian pecah karena sedih ketika sang ayah tidak merespons ajakannya untuk menemaninya tidur agar bisa sama-sama memimpikan Keisha. Juna tertegun sambil menahan tangis saat memandang putra semata wayangnya. Ia pun memilih untuk tidur bersama dengan Mada.

Kerinduan Mada akan ibunya dan upaya Juna mengisi posisi sang ibu yang sudah tiada menjadi inti dari buku berjudul Ayah, Menyayangi tanpa Akhir (AMTA), karya Kirana Kejora, ini. Buku terbitan Zettu ini menggambarkan detail hubungan seorang bapak tunggal membesarkan anaknya. Termasuk ketika Arjuna hampir lupa ulang tahun pertama Mada karena kesibukannya sebagai apoteker, tetapi kembali diingatkan dengan panggilan 'ayah' yang membangunkannya di pagi hari.

Seiring dengan bertambahnya usia, kedua pria beda generasi itu memiliki beberapa kesamaan, seperti menyukai musik cadas dan mobil balap. Namun, satu hal yang ditanamkan Juna kepada Mada sejak kecil ialah berbagi dengan anak-anak di Panti Asuhan.

Tanpa restu

Menjadi orangtua tunggal di usia muda mungkin sama sekali tidak terlintas di pikiran Arjuna Dewangga ketika ia memutuskan menikahi perempuan Jepang, Keisha Mizuki. Pertemuan kedua insan beda negara itu berawal ketika Rosa, teman Arjuna, mengatakan ada mahasiswi Jepang yang ingin meminjam buku tentang Gajah Mada.

Dari pertemuan itu, secara perlahan mereka mulai saling mengenal. Hingga akhirnya mahasiswa jurusan farmasi yang kala itu berusia 19 tahun tersebut memutuskan meminang Keisha, karena ia menolak melakukan perjodohan yang telah direncanakan keluarganya.

Keluarga Arjuna yang notabene darah biru menolak Keisha yang berasal dari Negeri Sakura, negara yang sempat menjajah Indonesia. Bahkan saat peperangan, kakek dari sang ibu dibunuh tentara Jepang.

Hal sebaliknya juga dialami keluarga Keisha. Padahal Arjuna datang ke Jepang meminta restu. Namun, hanya tanggapan dingin yang ia terima dari keluarga Keisha. Keisha, yang bertujuan awal melakukan penelitian arkeologi di Indonesia, diminta keluarganya untuk kembali ke Jepang.

Enam bulan setelah pernikahan sederhana yang berlangsung di masjid kecil di daerah Kuningan Karang Malang, Keisha hamil. Dua nama telah disiapkan, Rajendra Mada Prawira untuk anak lelaki dan Arke Padma Nawangwulan bila perempuan. Kelahiran anak yang dinantikan ternyata di luar perkiraan. Keisha yang kelelahan terjatuh dan mengalami perdarahan. Seorang anak lelaki hadir ke dunia, diiringi tangisan Arjuna karena Keisha menghembuskan nafas terakhirnya di meja operasi.

Budaya

Setelah diusir dari keluarganya, Juna tidak pernah menapakkan kaki ke Solo. Menyambangi Yogyakarta pun hanya dilakukan setahun sekali untuk nyekar ke makam Keisha. Namun demi permintaan Mada, mereka pun melakukan perjalanan dengan mobil ke Yogyakarta.

Dalam perjalanan itu, sejumlah cerita dan sejarah Kota Yogyakarta, Malioboro, dan Keraton Surakarta juga digambarkan. Termasuk Candi Prambanan dan cerita pewayangan seperti Gatotkaca, serta kuliner khas Yogya, gudeg. Semua diceritakan secara runut dan tidak menggurui.

Salah satu yang menarik perhatian ialah filosofi elang, yang diajarkan Juna kepada Mada ketika berada di Vila Elang Matahari di kawasan Tajur Halang Pojok, Bogor, yang berbatasan dengan Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Sambil minum kopi di teras yang menghadap Gunung Pangrango itu, Juna menjelaskan tentang elang.

Ketika ia berumur 40 tahun, hanya ada dua pilihan dalam hidupnya. Satu, dia menunggu ajal tiba, atau rela menderita selama 120 hari untuk pembaharuan hidupnya ke depan, (hlm 168).

Dalam 120 hari itu, elang menyepi ke puncak gunung mematuk paruhnya yang tumpul untuk menumbuhkan paruh baru. Setelah itu digunakannya untuk mencabuti cakar-cakar tua sehingga tumbuh cakar baru. Cakar baru itu digunakan mencabuti seluruh bulunya yang lebar.

Ketika bulunya sudah tumbuh, ia harus menunggu 5 bulan untuk bisa kembali terbang ke angkasa. Cara itu memperbaiki hidupnya selama 30 tahun ke depan. Elang itu bersahabat dengan angin dan badai, karena itu yang membuat terbangnya semakin tinggi. Derita adalah kekuatan! Bukan kematian!" (hlm 169).

Sendiri

Kirana Kejora mengaku proses penulisan buku 369 itu terinspirasi dari sahabatnya yang menceritakan perjuangan seorang ayah tunggal. Ia merawat bayi hingga sang anak beranjak remaja dan wafat karena kanker. "Menyentuh sekali," ujar Kirana kepada Media Indonesia dalam surat elektroniknya di Jakarta, Rabu (1/5).

Ia semakin terinspirasi ketika bertemu dengan apoteker yang hidupnya idealis, juga film I'm Sam, tentang pria cacat mental yang gigih membesarkan bayi perempuan. Perempuan asal Ngawi itu melakukan riset dan wawancara dalam waktu tiga minggu dan revisi lay out satu minggu.

"Total hanya sebulan bersih buat AMTA naik cetak. Baru beredar 2 minggu alhamdulilah, AMTA cetak ulang dan sudah menempati best seller atau recommended book di Gramedia," ujar Kirana yang mengaku kerap mendapatkan permintaan untuk menghadirkan Arjuna. Sayangnya, Arjuna kerap menghilang. "AD (Arjuna Dewangga) sering ngilang, muncul tiba-tiba meninggalkan status di BBM. Status terakhir, 'Jika hujan reda, aku harap pelangimu'," katanya.

Kinara berharap melalui AMTA ia mengingatkan orang bahwa pada saatnya manusia memang harus sendiri. Karenanya, jangan mengantungkan diri pada siapa pun. "Semua harus dihadapi sendiri, mandiri, tetapi juga bisa memberi. Kita lahir sendiri, kembali kepada-Nya pun juga sendiri. Artinya, bersiaplah selalu bertanggung jawab atas kehidupan kita sampai nanti," tandasnya. (M-2)

Jumat, 03 Mei 2013

Mantra Untuk Pengobatan


Mantra merupakan tradisi pengobatan tradisional yang ada sejak dahulu sampai sekarang . masyarakat banyak yang percaya dengan pengobatan tradisional. Dukun dalam masyarakat sangat disegani bahkan seorang dukun dianggap orang yang dapat mengetahui segala-galanya yang telah banyak membantu masyarakat pada segi pengobatan.
1.      Ubek Bisul (Obat Bisul)
Bahasa Daerah                                                Bahasa Indonesia
Bismilahirahmanirahim
Bilalang di tepi atie                                         Belalang di tepi air
Den lantieng nen tana babuku                         Aku lempar dengan tanah keras
Sedangkan tulang lai cayie                             Sedangkan tulang menjadi cair
Kok konun dagieng nen sabuku                     Apalah lagi daging seuras
Kobual aku membuek ubek bisul                    Kabul  aku membuat obat bisul
Kobual Allah kobual Muhammad                   Kabul Allah kabul Muhammad
Kobual bagindo rasulallah                              kabul bagindo rasulallah
Barokat kalima lailahhaillallah                        berkat kalimat lailahailallah
            Ramuanannya yang digunakan adalah bawang putih ditumbuk, kemudian bawang putih dimasukkan ke dalam piring lalau dibacakan mantranya setelah itu dioles pada bisul yang diderita orang yang sakit, maka akan sembuh semua karena masyarakat menganggap bawang putih bisa mengurangi sakitnya dan masyarakat yakin dengan kemampuan dukun sehingga orang sakit bisul bisa sembuh.
2.      Ubek Lotuik (Obat Panas)
Bahasa Daerah                                                Bahasa Indonesia
Bismillahirahmanirahim                                 
Ka bukit poi mendaki                                     Ka bukit pergi mendaki
Dapek sirie nan sakobek                                 dapat sirih seikat
Bukan sianu lotuik dik api                              Bukan sianu dibakar api
Lotuik dik ujan lobek                                      Terbakar dihujan lebat
Kobual aku mambuek ubek lotuik                  Kabulkan akau membuat obat bakar
Kobual Allah kobual Muhammad                   Kabul Allah kanul Muhammad
Kobual bagindo rasulallah                              Kabul baginda rasulallah
Barokat kalima lailahailallah                           Berkat kalimat lailahailallah
            Ramuannya adalah daun sirih. Dengan cara daun sirih dihaluskan dalam piring lalu dibacakan matranya, kemudian ditempelkan pada bagian yang terkena panas, maka rasa sakit akan hilang atau sembuh.
3.      Ubek Ghacun (Obat Racun)
Bahasa Daerah                                                Bahasa Indonesia
Hai sibujang gundual                                      Hai sibujang botak
Mangaluou la ongkau                                      Keluar lah engkau
Minhumkutubuhum namonyo ghacun            Minhumkutubuhum namanya racun
Aku tau asal ongkau mula menjadi                 Aku tahu asal engkau mulai menjadi
Nurcahayo Muhammad asal ongkau               Nur cahaya Muhamma asal engkau
Mulo menjadi                                                  Mulai menjadi
Kan nurcahayo Muhammad asal                     Bukan nur cahaya Muhammad asal
Ongkau mulo menjadi                                     Engkau mulai menjadi
Darah pusek nobi Muhammda asala ongkau  Darah pusat nabi Muhammad asal
Mulo menjadi                                                  Engkau mulai menjadi
Dibawah lidah asal biso mulo menjadi           Dibawah lidah asal bisa mulai
                                                                        Menjadi
Baghoghaklah ongkau                                                Bergeraklah engkau
Kok tak baghoghak ongkau                            Kalau tak bergerak engkau
Aku takkan baghoghak lo do                          Aku takkan bergerak juga
Aku tau asal ongkau mola menjadi                 Aku tau asal engkau mulai menjadi
Dek akugho ado tuhan                                    Karena aku ini ada tuhan
Tak dek akugho tak ado tuhan                       Kalau bukan karena tuhan kau tak
ada tuhan
Aku menjadi tuhan                                         Aku menjadi tuhan
Tuhan menjadi aku                                          Tuhan menjadi aku
            Ramuannya adalah kelapa kuning. Dengan cara dibuka kepalanya sehingga air keluar bacakan mantranya kemudian diminumkan pada orang yang terkena racun. Masyarakat menganggap bahawa air kelapa bisa mengibati orang yang terkena racun.
4.      Ubek Gigi (Obat Gigi)
Bahasa Daerah                                                Bahasa Daerah
Kayu agho tonga padang                                Kayu ara ditengah padang
Urek parang mamarang                                   Akar parang memarang
Kulik parang mamarang                                  Kulit parang memarang
Daun parang mamarang                                  Daun parang memarang
Pucuak parang mamarang                               Pucuak parang memarang
Mamarang sagalo pagharangan                       Memarang segala sakit gigi
Kobual aku mambuek peghangan gigi            Kabul aku membuat obat sakit gigi
Dek gurupun kobual                                       Karena guru kabul
Dek akupun kobual                                         Karena akupun kabul
Kobual Allah kobual Muhammad                   Kabul Allah kabul Muhammad
Kobual bagindo Rasullullah                            Kabul baginda Rasullullah
Barokat kalima lailahailallah                           Berkat kalimat Lailahailallah
            Ramuannya adalah minyak goreng, paku. Dengan cara paku ditempelkan pada gigi yang berlobang kemudian celupkan keminyak goreng tancapkan paku ketiang rumah, masyarakat mengganggap dengan menancapkan paku ketiang rumah maka sakitnya tidak akan kembali lagi sampai paku itu terlepas dari tiang tersebut, maka dengan cara seperti rasa sakit akan hilang dan sembuh.

5.      Mantra Pengobatan Sakit Perut
Gelang-gelang si gali-gali
Malukut kepala padi
Air susu keruh asalmu jadi,
Aku sapa tidak berbunyi

6.      Tawar Sakit Perut
1         
Bismillahirrahmanirrahim
Menghinju megheijun megheceu
Meghiceu suruh lari
Meghiceu nakal
Menhinju meghinju suruh lari
Pergilah ke tempat keu suke
Jangan lagi di sini
Berkat lailaha illallah
Muhammadarrasulullah
            2
Bismillah
Totong kekah ijuk tali
Aku menawar kembang segah
Kentut jandi
Malam senak mudik ke limbung
Si maru rumah mak encik
Lantas turun ke kaki
Turun bisa
Naik tawar
Aku menawar bisa perut
Lotong kekah ijuk tali
Aku menawar kembang segah
Kentut jadi

7.      Obat Sakit Kepala
Bahasa Asli Suku Talang Mamak                               Terjemahan Bahasa Indonesia
Auzubillahiminassyaitonirrojim                                  Auzubilahiminassyaitonirrojim
Bismillahirohmanirrohim                                             Bismillahirohmanirrohim
Ape tande umat manusie itu hidup                             Apa tanda umat manusia itu hidup
Ade hayat di kandung badan                                     Ada hayat di kandung badan
Ape tande badan sempurne                                        Apa tanda badan sempurna
Ade kaki ade kepale                                                   Ada kaki ada kepala
Innalillahi sakit kepale..........(sebut orangnya)            Innalillahi sakit kepala.........(sebut orangnya)
Inalillahi cekaan sakit kepale....(sebut orangnya)        Innalillahi kesembuhan sakit kepala...(sebut orangnya)
Datang beserte ilang tiade terbilang                           Datang beserta hilang tiada terbilang
Sedang yang menghalang lah dibuang                       Sedang yang menghambat sudah dibuang
Make sehat dan cegakkanlah batangtubuh                 Maka sehat dan sembuhlah batang tubuh yang
yang sakit                                                                    yang sakit
Lahhaulawala kuataillabilahil aliyulazim                    Lahhaulawala kuataillabilahilazim
8.      Obat Tuju (Obat Sakit Dada)
Bismillahirrahmannirrahimim
Au di guguk au di lomba
Uat tuju menuju
Datang antu aku soga
Kumamaco ubat tuju
Si Anu itu (disebut nama orang yang sakit)
Bukan si anu nan kono tuju
Anjing babi di seberang lautan
Nan kono tuju
Aku tontu asal engkau
Koatkan pusat baginda Ali
Berkat lailahaillallah.  

9.      Tawar Tahan gigi
Bismillahirrahmanirrahim
Oji namoinduaknyo hadija namo anaknyo
Hadija diam dibaliak rumah
Mustahil gigi akan tanggal dahulu
Melainkan samo tinggal dengan nyawa
Tuuah! Huu, lailahaillallah
            Dukun dalam penghabisan bacaan tawar menghembuskan ramuan atau bagian yang sakit. Kadangkala dengan meludahi sedikit ramuan atau bagian yang sakit itu. Pada saat itulah sang dukun memutuskan iktihadnya, sedangkan hembusan dan air liur yang sedikit itu merupakan pengantar kekuatan batin sang dukun kepada ramuan obat, yang nanti dapat diharapakan menimbulkn pula unsur-unsur kekuatan batin atau daya magnetis pada diri si sakit.
10.  Obat Cekukan
Bismillahirrahmanirrahim
Sodu soduik togak topi tobiang
Apo ubek sodu lapiak bughuak sakopiang
            Cekukan merupakan suatu keadaan yang sangat tidak nyaman bila kita mengalaminya. Cekukan ini dapat terjadi, salah satunya adalah karena kurang minum. Masyarakat Desa Tanjung Balam percaya, apabila kita mengalami cekukan, maka dengan menggunakan mantra obat cekukan itu, cekukan akan hilang dengan sendirinya.
11.  Obat Tercekik
Bismillahirrahmanirrahim
Oh tuak mojo
Lopean tulang si gadi/ si bujang
Tabujua lalu tabalintang patah
            Tercekik merupakan hal yang sangat mengganggu. Tercekik ini dapat terjadi pada saat kita makan. Tercekik dalam mantra ini adalah tercekik tulang. Masyarakat percaya dengan mengggunakan mantra ini saat mengalami tercekik, maka tulang yang  mengakibatkan keadaan ini, dapat keluar dengan sendirinya.
 
Daftar Pustaka
Elda Kemala Sari. 2011. Analisis Gaya Bahasa dan Nilai-Nilai Yang Terkandung dalam Mantra Pengobatan Suku Talang Mamak di  desa Talang Gedabu Kecamatan Rakit Kulim Kabupaten Indragiri Hulu.Skripsi. UIR
Saprianto. 2011. Analisis Gaaya Bahasa dan Makna dalam Mantra Pengobatan pada Masyarakat Melayu Petalangan di Kelurahan Sorek Satu Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan.Skripsi. UIR
Rizal, Yoce. 2010. Apresiasi Puisi dan Sastra Indonesia. Jakarta: Grafika Mulia
Arneng Zet. 2010. Bentuk dan Gaya Bahasa Mantra Pengobatan di Desa Muara Petai Kecamatan Kuantanmudi Kabupaten Kuantan Singingi. Skripsi. UIR
Jalil, Abdul dan Elmustian Rahman. 2001. Puisi Mantra. Pekanbaru:Unri Press
Susi Delvayanti. 2012. Analisis Mantra Pada Upacara Perkawinan Adat Masyarakat Melayu di Desa Terbangiang Kecamatan Bandar Petalangan. Skripsi. UIR
Dian Mariati Satrya. 2009. Gaya Bahasa dan Citraan pada Mantra Pengobatan Suku Akit di Desa Hutan Panjang Kecamatan Rupat Kabupaten Bengkalis. Skripsi. UIR
Ade Putri Wulandari. 2012. Analisis Mantra Lisan Desa Tanjung Balam Kampar. Makalah. UIR
Departemen Pendidikan Nasinal. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama
Hamidy, UU. 1999. Dukun Melayu Rantau Kuantan Riau. Pekanbaru:Universitas Lancang Kuning Press