Sabtu, 29 Juni 2013


BAB 1 PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang dan Masalah

1.1.1        Latar Belakang
Dewasa ini, berbicara mengenai sastra kontemporer tidak terlepas dari karya-karya sastrawan kontemporer. Sastrawan kontemporer memiliki peranan yang penting dalam perkembangan sastra kontemporer di Indonesia mutakhir ini. Sastrawan kontemporer muncul pada tahun 1970-an seiring dengan perkembangan sastra di indonesia. Sastra yang sebelumnya terikat oleh aturan-aturan tertentu  atau konvensional, sekarang berusaha lari dari ikatan konvensional atau tidak terikat aturan-aturan tertentu. Sastrawan kontemporer berusaha melakukan pembaharuan dalam bidang sastra dengan  menciptakan karya sastra yang berbeda dari karya sastra sebelumnya. Pembaharuan yang dilakukan oleh sastrawan kontemporer merupakan akibat dari perkembangan sastra Indonesia yang berkembang sejalan dengan perkembangan zaman. Purba (2010: 7) memberi penjelaskan sebagai berikut: “Konsep sastra 70-an itu dapat dikatakan sebagai protes terhadap kepincangan-kepincangan masyarakat pada awal industrilisasi. Konsepsi ini dituangkan dalam karya-karya penuh dengan eksperimen, baik bentuk maupun bahasanya”.
Purba (2010: 6) menjelaskan sebagai berikut:
Sejak 1970-an sastra indonesia kontemporer mengalami perkembangan. Perkembangan. Perkembangan itu dilatarbelakangi oleh adanya suatu pergeseran nilai kehidupan secara menyeluruh. Hal ini ditandai oleh spirit dan semangat modern. Disamping itu semangat kontemporer tidak lagi dijiwai oleh industri, tetapi oleh persoalan kehidupan. Afrizal malna juga mengamati perkembangan sastra kontemporer, ia berpendapat bahwa perkembangan sastra kontemporer tidak lagi dilihat dari segi pertumbuhan karya saja, tetapi lebih dicerminkan oleh kreaktornya dengan perubahan besar dan mendasar. Jika kita mengamati para sastrawan pra 70-an  kebawah, terlihat betul untuk apa mereka menuliskan karyanya dan menjadi sastrawan. Ketika menuliskan terlebih dahulu sebanyaknya, kemudian melakuka penggalian terhadap dunia, belajar filsafat, dan meneliti dasar-dasarnya.

            Sastrawan kontemporer menurut Depdiknas (2008:1230)  adalah ahli sastra, pujangga, pengarang prosa dan fiksi, pandai-pandai, cerdik cendikia. Sastrawan menurut Depdiknas (2008: 729) adalah pada waktu yang sama, semasa, sewaktu, pada masa kini, dewasa ini. Jadi sastrawan kontemporer adalah ahli sastra pada masa kini, dewasa ini, semasa dan sewaktu.
            Sastrawan adalah ahli sastra. Ahli sastra tentunya mampu membuat karya-karya sastra yang banyak (sastra kontemporer). Sudjiman dalam Purba (2010:2) sastra merupakan (literature, inggris, literatur, Jerman, literature, Francis) adalah karya sastra lisan atau tulisan yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti koorsinilan, keartistikan, keindahan, dalam isi dan ungkapan. Sedangkan menurut Rahmanto dalam Purba (2010:3) mengungkapkan bahwa sastra tidak seperti halnya ilmu kimia atau sejarah, tidaklah menyuguh ilmu pengetahuan dalam bentuk. Jadi, sastra berkaitan erat dengan semua aspek manusia dan alam dengan keseluruhannya.
Sastra-sastra kontemporer muncul sebagai reaksi terhadap sastra konvensional yang sudah beku  dan tidak kreatif lagi. Sastra kontemporer merambah pada seluruh jenis karya sastra, seperti novel, puisi, dan drama. Tokoh-tokoh sastra ini pada zamannya termasuk sastrawan mudah pada tahun 70-an. Munculnya sastra kontemporer merupakan reaksi terhadap sastra konvensional yang dianggap telah mendominasi eksistensi karya sastra. Bahkan sastrawan mudah merasa “sumpeg” dengan karya sastra yang telah ada karena masa terbelenggu daya kreasinya.
Berdasarkan uraian tersebut, maka wajarlah jika para sastrawan kontemporer mengeluarkan banyak karya-karya sastranya. Salah satunya yaitu karya sastra dari Sutardji Calzoum Bachri. Sutardji Calzoum Bachri merupakan panyair besar indonesia dan ia mengawali kepenyairannya sekitar tahun 1970-an. Karya Sutardji lebih menempatkan bentuk fisik dan tulisan dalam kedudukan yang terpenting  pada makna. Dalam puisi karya-karyanya memang mempunyai makna yang tersembunyi dan sulit dipahami. Salah satu karyanya adalah “Hujan”. Walaupun bentuk tulisan yang tidak teratur karena bentuknya yang zig-zag dan banyak pengulangan kata serta maknanya sulit dipahami, namun puisi itu sangat mempunyai makna berarti bagi penyair atau semua makhluk hidup karena hujan banyak membawa manfaat untuk kelangsungan hidup manusia, tumbuhan, maupun hewan.
            Sastrawan kontemporer ini mencakup semua karya sastra yang ada. Keanekaragaman tema karya sastra yang mereka keluarkan semakin variatif ketika pascareformasi. Sejak dibubarkannya Departemen Penerangan dan ‘dimudahkannya’ proses penerbitan sebuah karya, maka banjirlah sastra di Indonesia dengan berbagai alirannya.
1.1.2        Masalah
Berdasarkan latar berlakang di atas, maka dapat penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Apakah pengertian Sastrawan Kontemporer?
2.      Siapa sajakah Sastrawan Kontemporer di Indonesia ?
3.      Sebutkan karya-karya Sastrawan Kontemporer?

1.2  Tujuan
Berdasarkan latar belakang, makalah ini memiliki tujuan sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui pengertian Sastrawan Kontemporer
2.      Untuk mengetahui nama-nama Sastrawan Kontemporer
3.      Untuk mengetahui karya-karya Sastrawan Kontemporer

1.3  Manfaat
Penulisan makalah ini mempunyai manfaat, baik secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis penelitian ini bermanfaat dalam menerapkan dan memperdalam intelegensi pembaca mengenai sastrawan kontemporer dan supaya hasil penulis makalah ini dapat menjadikan rujukan atau bahan referensi penulis selanjutnya untuk tercipta sebuah karya tulis yang sempurna. Adapun manfaat praktis, semoga  dengan hasil penulisan makalah ini pembaca pada umumnya dan penulis  pada khususnya dapat mengimplementasikan karya-karya sastrawan kontemporer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar