Sabtu, 29 Juni 2013


BAB III PENUTUP

1.1  Kesimpulan
Sastrawan kontemporer adalah ahli sastra pada masa kini, dewasa ini, semasa dan sewaktu. Sastrawan kontemporer ini sudah banyak menciptakan karya-karya sastranya. Baik itu berupa novel, puisi, maupun cerpen. Karya-karya sastranya itu ceritanya tentu saja bervariasi.
Dalam karya sastranya itu berbagai bentuk model atau jenis yang diterbitkannya, contoh pada puisi. Puisi yang ia terbitkan itu ada yang berupa hanya menggunakan simbol-simbol dengan menampilkan kata atau kalimat seruan yang sedikit, tapi ia tetap memiliki makna, seperti pada puisi yang berjudul Viva Pancasila karya Purba pada tahun 2001. Dalam puisi Viva Pancasila in sangat sulit diartikan dan dipahami karena puisi hanyan terdiri dari simbol-simbol. Sastrawan kontemporer melakukan perubahan dalam karya sastra khususnya puisi terlihat dalam puisi ini pembaca sangat sulit dimengerti.
 Begitu pula  puisi Sapardi Djoko Damono yang berjudul dandandid. Dandandid merupakan puisi yang berbentuk mantera. Didalam puisi ini bertolak dari pengalaman kanak-kanaknya dengan lagu malam anak serta dongeng ke dalam puisi-puisinya. Puisi ini berusaha melakukan pembaharuan dengan kata-kata yang digunakan dalam puisi ini terlihat bahwa penyair ingin  mengabungkan nilai mantera dengan puisi yang menceritakan lagu anak-anak.
Namun, sastrawan kontemporer tentunya dalam menulis karya sastra banyak bentuk dan modelnya yang mereka terbitkan. Ada yang bisa kita pahami langsung, bahkan ada juga yang sulit dipahami bagi setengah orang, seperti pada puisi Viva Pancasila. Tetapi tentunya para sastrawan menerbitkan karyanya tersebut ada maksudnya. Ada yang menggambarkan kesedihan yang mereka alami, dan ada juga yang berisikan kegembiraan yang mereka rasakan.
1.2  Saran
Berdasarkan materi yang penulis sampaikan di atas, penulis menyarankan kepada pembaca agar pembaca yang akan melakukan penelitian tentang sastrawan kontemporer ini memiliki referensi yang banyak dan memahaminya terlebih dahulu. Semoga makalah kami ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan si pembaca, dan semoga dapat menjadi inspirasi untuk pembaca yang akan melakukan penelitian tentang sastrawan kontemporer. Kita harus lebih banyak membaca dan memahami kalimat dalam karya-karya sastra tersebut. Karena memahami kalimat sangatlah penting untuk kita sebagai calon pendidik.



DAFTAR PUSTAKA

Purba, Antilan. 2010. “Sastra Indonesia Kontemporer”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Shomary, Sudirman. 2010.”Sejarah Sastra Indonesia”. Pekanbaru.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.2008.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama


Tidak ada komentar:

Posting Komentar