BAB
III PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Sastrawan
kontemporer adalah ahli sastra pada masa kini, dewasa ini, semasa dan sewaktu. Sastrawan kontemporer ini sudah
banyak menciptakan karya-karya sastranya. Baik itu berupa novel, puisi, maupun
cerpen. Karya-karya sastranya itu ceritanya tentu saja bervariasi.
Dalam karya sastranya itu
berbagai bentuk model atau jenis yang diterbitkannya, contoh pada puisi. Puisi
yang ia terbitkan itu ada yang berupa hanya menggunakan simbol-simbol dengan
menampilkan kata atau kalimat seruan yang sedikit, tapi ia tetap memiliki
makna, seperti pada puisi yang berjudul Viva Pancasila karya Purba pada tahun
2001. Dalam puisi Viva Pancasila in sangat sulit diartikan dan dipahami karena
puisi hanyan terdiri dari simbol-simbol. Sastrawan kontemporer melakukan
perubahan dalam karya sastra khususnya puisi terlihat dalam puisi ini pembaca
sangat sulit dimengerti.
Begitu pula
puisi Sapardi Djoko Damono yang berjudul dandandid. Dandandid merupakan
puisi yang berbentuk mantera. Didalam puisi ini bertolak dari pengalaman
kanak-kanaknya dengan lagu malam anak serta dongeng ke dalam puisi-puisinya.
Puisi ini berusaha melakukan pembaharuan dengan kata-kata yang digunakan dalam
puisi ini terlihat bahwa penyair ingin
mengabungkan nilai mantera dengan puisi yang menceritakan lagu
anak-anak.
Namun, sastrawan kontemporer
tentunya dalam menulis karya sastra banyak bentuk dan modelnya yang mereka
terbitkan. Ada yang bisa kita pahami langsung, bahkan ada juga yang sulit dipahami
bagi setengah orang, seperti pada puisi Viva Pancasila. Tetapi tentunya para
sastrawan menerbitkan karyanya tersebut ada maksudnya. Ada yang menggambarkan
kesedihan yang mereka alami, dan ada juga yang berisikan kegembiraan yang
mereka rasakan.
1.2 Saran
Berdasarkan
materi yang penulis
sampaikan di atas, penulis menyarankan kepada pembaca agar pembaca yang akan
melakukan penelitian tentang sastrawan kontemporer ini memiliki referensi yang
banyak dan memahaminya terlebih dahulu. Semoga makalah kami ini dapat menambah wawasan
dan pengetahuan si
pembaca, dan semoga dapat menjadi inspirasi untuk pembaca yang
akan melakukan penelitian tentang sastrawan kontemporer. Kita harus lebih banyak membaca dan
memahami kalimat dalam
karya-karya sastra tersebut. Karena memahami kalimat
sangatlah penting untuk kita sebagai calon pendidik.
DAFTAR PUSTAKA
Purba, Antilan.
2010. “Sastra Indonesia Kontemporer”.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Shomary,
Sudirman. 2010.”Sejarah Sastra Indonesia”. Pekanbaru.
Pusat Bahasa Departemen
Pendidikan Nasional.2008.Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar